Rawa Pening Ambarawa Tempat Menghilangkan Kepala Pening

Malam sebelumnya saya sengaja memasang alarm pagi buta. Hasilnya alarm berbunyi sekitar pukul 04.10 WIB yang artinya butuh 10 menit bagi saya untuk sadar dengan getaran alarm.
Mandi sebentar lalu saya menghubungi kawan saya Fandy melalui pesan singkat, karena sebelumnya kami memang sudah janjian kalau mau ke salah satu rawa yang ngetop di Ambarawa, yaitu Rawa Pening maka saya harus bangun pagi.
Demi mendapatkan apa yang telah dijanjikan bahwa saya bakal mendapat foto-foto keren di situ, saya bela-belain untuk bangun pukul 4 subuh. Fandy ternyata langsung merespon SMS saya. Ternyata dia memang sudah menunggu sesuai janji yang kami sepakati.

Nah, sekitar pukul 05.00 WIB kami berdua langsung menuju lokasi pakai sepeda motor. Apa karena kami kepagian atau memang tukang tiketnya yang belum datang, yang jelas saat itu berhubung yang jaga konter tiket belum datang, ya kami tinggal masuk saja. Lumayan rejeki.

Sekedar informasi saja buat sahabat pengembara, kalau ada niatan memotret keindahan alam di Rawa Pening ada baiknya kita sejak sore hari memesan kapal untuk menelusuri sampai ke tengah danau.
Tapi karena kami sebelumnya belum memesan kapal, kawan saya Fandy berusaha sangat keras. Dia tak segan-segan menggedor rumah warga biar saya dapat kapal untuk ke tengah danau demi mendapatkan foto terbaik. “Luar biasa kawan saya satu ini,” ucap saya dalam hati.

Akhirnya kami bisa mendapatkan kapal yang kami maksud dengan membayar Rp 60 ribu. Kami berangkat sambil melihat kesibukan dan aktifitas nelayan di pagi hari, sangat damai, sangat terasa ‘Indonesia’nya. Rawa pening sendiri adalah tempat yang wajib dan menarik di Ambarawa untuk sahabat pengembara cicipi. (*)