Pada tahun 2016, pintu petualangan terbuka saat saya berkenalan dengan Rio, seorang anak Sumbawa, melalui media sosial. Bersama temannya, Rio membuka jalur menuju Hotel Amanwana, sebuah destinasi pribadi di Pulau Moyo.
Jejak pertama saya di pulau dimulai dengan menaiki kapal karyawan menuju hotel. Dengan izin dan bantuan teman Rio, saya bergabung dalam perjalanan menuju keindahan Pulau Moyo. Di hotel, teman Rio menyambut saya, menambah dimensi kebersamaan dalam perjalanan ini.


Jalur masuk yang unik membawa saya ke keajaiban pulau. Menginap di rumah teman Rio, saya menjelajahi keindahan Pulau Moyo, termasuk air terjun Matajitu yang terkenal. Hotel Amanwana menjadi oase keindahan tersembunyi, memperkaya pengalaman saya.
Setelah menikmati pulau, hari berikutnya, teman Rio mengantar saya kembali ke Sumbawa. Di pelabuhan, keberanian bertemu petugas keamanan membuka kesempatan snorkeling di sekitar Hotel Amanwana, menambah keunikan perjalanan ini.

Kisah ini menyoroti keberanian dalam pertemanan virtual yang membawa pada petualangan tak terduga. Melalui pertemanan dengan Rio, saya tidak hanya menjelajahi Pulau Moyo secara fisik tetapi juga merasakan keajaiban pertemanan yang tumbuh di sepanjang perjalanan.

Dalam kesimpulan, petualangan ini bukan hanya tentang jejak fisik di Pulau Moyo, melainkan simbol keberanian dalam menjelajahi jalur baru. Pertemanan virtual dengan Rio memperkaya cerita ini, mengajarkan pentingnya berani mencari keindahan di setiap langkah hidup.