Sebuah kisah mengagumkan memperlihatkan bagaimana kecintaan sejak kecil dapat berkembang menjadi seni unik. Kadek Dwi Armika, seorang arsitek berbakat dari Isi Bali, membawa kami dalam perjalanan ke dunia layangan organik yang penuh keindahan.Ketertarikannya pada layangan dimulai sejak kecil, tumbuh menjadi passion yang mengakar kuat ketika menapaki bangku kuliah. Ide brilian muncul, mendorongnya untuk menciptakan layangan organik yang menakjubkan. Dengan bahan-bahan alam seperti dedaunan, kulit bambu, batang bambu, dan lem sagu, Kadek menciptakan karya seni terbang yang memukau.


Sejak tahun 2006, Kadek telah melahirkan belasan layangan organik yang unik. Keunikan karyanya membawanya ke Eropa, di mana 7 layangannya menjadi bagian dari koleksi beberapa museum terkemuka. Penggunaan bahan organik memberikan sentuhan khusus pada setiap karya, menjadikan layangan Kadek sebagai representasi keindahan alam dalam seni. Kadek Dwi Armika tidak hanya seorang seniman, tetapi juga seorang pemikir. Teorinya tentang kekuatan dan ketahanan layangan membawanya ke panggung seminar dan sekolah, di mana dia membagikan pengetahuannya dengan antusiasme yang tak terbatas.


Meskipun sibuk sebagai arsitek, Kadek masih menemukan waktu untuk mengejar hobinya. Di rumahnya, 7 layangan tetap menjadi bagian hidupnya, siap dipasang dan dimainkan saat waktu senggang tiba. Setiap tahun, Bulan Agustus menjadi momen khusus di mana Kadek terlibat dalam berbagai event layangan, baik lokal maupun internasional, di Pantai Mertasari Sanur. Dalam festival-festival ini, layangan Kadek menjadi bintang yang menyinari langit, menciptakan harmoni antara keindahan alam dan kreativitas manusia. Kisah Kadek Dwi Armika adalah bukti bahwa langit bukanlah batasan, melainkan panggung bagi impian yang diterbangkan oleh sayap layangan organiknya yang luar biasa.