Hari ini (kemarin) di Jogja, hari kedua, saya merasa sedikit kurang enak badan. Mungkin karena perjalanan yang saya tempuh banyak menguras energi, yang akhirnya kemarin saya habiskan beres-beres peralatan pribadi, cuci baju kotor dan perangkat lainnya. Beginilah serunya kalau jadi orang dengan kebebasan absolut seperti saya, tidak perlu banyak menggunakan baju kemeja, rata-rata baju yang saya bawa hanyalah kaos oblong. Baju yang saya cuci cukuplah kucek-kucek seadanya yang penting ada wangi-wanginya sedikit. Tapi jujur, kemarin saya seperti kurang bersemangat keluar karena kepala sedikit pusing. Tapi yang namanya jiwa gak bakalan bisa bohong, walau harusnya tubuh saya diistirahatkan tapi niat saya untuk mencari objek foto tetap tak terbendung.
Setelah selesai urusan cuci-mencuci baju, saya santai sejenak sambil memikirkan kira-kira kemana saya harus jalan hari ini (kemarin), pertama saya harus cari lokasi yang agak murah meriah yang masuk ke kantong, karena saat di Umbul Ponggok saya sudah lumayan banyak.

Terlintas ide pergi ke Taman Sari Jogyakarta bersama Arie. Tanpa panjang lebar kami berdua memacu sepeda motor. Sampai di sana dengan bayar tiket masuk Rp 6 ribu dan parkir Rp 2 ribu, kami sudah bisa melihat-lihat gaya bangunan zaman dulu dengan khasnya yang tak lekang jaman.
Bagian yang menarik adalah kolam renang yang dikelilingi bangunan dengan ukiran khas keraton. Kemudian sajian lorong bawah tanah yang terkadang mendapat cahaya sehingga terlihat menarik untuk diabadikan. Jika ke Jogja untuk irit ini salah satu lokasi yang wajib dikunjungi.

Sebetulnya, selain memang karena kondisi tubuh saya agak sedikit drop, keinginan saya untuk menjelalah di hari kemarin sedikit saya rem karena kondisi keuangan yang harus saya atur lagi karena di depan mata masih banyak tempat yang masih harus saya pelajari. Di sinilah kita harus bisa membuat prioritas, apakah mau makan enak atau membuang 1 destinasi berikutnya. Kematangan seseorang mungkin bisa dilihat dari pilihannya, karena bukan tak mungkin kuliner di tiap daerah mengundang hasrat untuk mencoba dan akhirnya melupakan tujuan berikutnya. (*)

Jejak Pengembara februari 02 2016

Jejak Pengembara februari 02 2016