Hari ini saya ingin sedikit bercerita soal tari Kecak yang terkenal itu. Bali sebagaimana kita ketahui punya berjuta pesona alam maupun adat istiadatnya. Saya pernah menulis dan bercerita soal alamnya, lalu soal daerah-daerah yang punya nilai reliji yang tinggi, nah, kali ini dari berbagai literatur yang saya rangkum saya ingin menggambarkan apa yang saya lihat di sana, yaitu tari Kecak.
Kali ini, saya menuju ke Uluwatu, yang menjadi destinasi saya melihat dari dekat tari Kecak. Ke sana, dari Bali kita menempuh perjalanan 1 jam 30 menit dengan kendaraan. Jika sudah di sana untuk masuk ke dalam Uluwatu kita dikenakan biaya Rp 20 ribu khusus wisatawan domestik dan tambah Rp 10 ribu untuk wisatawan mancanegara. Kalau mau berkeliling di Uluwatu, kita tidak akan dikenakan biaya apapun, intinya setelah masuk kita bebas aja mau eksplore wilayah itu.
Tapi, kalau mau menonton tari Kecak kita harus membayar Rp 100 ribu, Saya sedikit menjelaskan lagi, cerita tari Kecak ini mengisahkan Ramayana. Diceritakan seorang raja yang begitu sangat bijaksana bernama Sang Rama Dewa sedang berusaha menyelamatan permaisurinya yang bernama Dewi Sita yang diculik oleh seorang raja raksasa yang sangat jahat bernama Rahwana. Perjalanan yang panjang dan sangat berbahaya kemudian ditempuh oleh sang Rama Dewa dengan ditemani oleh adiknya yang bernama Laksamana.
Diceritakan pula ketika Raja Rahwana menculik Dewi Sita, di dalam perjalanannya dilihat oleh Sang Jatayu, seekor burung Garuda yang merupakan sahabat dari Sang Rama Dewa. Ketika Jatayu mengetahui bahwa wanita yang sedang diculik oleh Rahwana adalah permaisuri dari sahabatnya yaitu Sang Rama Dewa, maka burung Jatayu pun berusaha menyelamatkan sang permaisuri.
Namun karena kesaktian Rahwana melebihi Jatayu, maka Jatayu dapat dikalahkan. Pada bagian selanjutnya diceritakan kembali perjalanan Sang Rama Dewa yang hanya ditemani oleh adiknya Laksamana kemudian bertemu dengan Sang Hanoman, seorang panglima perang pasukan kera yang merupakan keponakan dari seorang raja kera bernama Sugriwa.
Karena pernah merasa berhutang budi kepada sang Rama Dewa, pasukan kera yang dipimpin oleh panglima perang Hanoman dan Raja Sugriwa bersedia membantu Sang Rama Dewa untuk merebut kembali permaisurinya. Karena kesaktiannya kera putih Hanoman dapat menyusup ke dalam istana Raja Rahwana dan kemudian menemui Dewi Sita. Bagaimana kemudian dengan kesaktiannya, Kera Putih Hanoman kemudian membakar istana Raja Rahwana yang di dalam pementasan kecak diilustrasikan dengan fire dance, di mana Hanoman kemudian ditangkap dan dibakar oleh para prajurit Rahwana yang semuanya adalah para raksasa.
Perjuangan Hanoman dalam membantu Rama Dewa untuk mendapatkan permaisurinya kembali, menjadi sebuah cerita dan tarian yang sangat menarik untuk anda nikmati.
Di dalam pementasan juga akan muncul beberapa karakter lain yang menarik untuk anda amati lebih dalam karena dibawakan oleh pemuda-pemudi masyarakat Pecatu yang begitu lemah gemulai dalam membawakan karakternya masing-masing. Tari Kecak adalah sebuah persembahan yang sangat rugi jika anda lewatkan. Siapa yang tidak kenal tari Kecak?. (*)
Recent Comments