Pagi itu saya nyaman di dalam bis. Padahal jam di tangan menunjukkan pukul 08.00 WIB. Sadar ada yang ganjil saya menghubungi teman, namanya Fandy dan memang bis yang saya tumpangi ternyata kebablasan, tempat yang ingin dituju ternyata sudah lewat. “Iya, bang, sudah lewat kalau mau ke Ambarawa. Sekarang ini kita kira-kira di daerah Jambu. Kita sudah lewat kira-kira sejaman,” itu kata sopir bis.

Saya memilih turun dari bis dan mencari bis lain yang menuju Ambarawa dan turun di Terminal Bawen kira-kira hari menjelang siang. Di situ teman saya yang bernama Fandy tadi sudah menunggu sambil senyum-senyum simpul karena dia tahu saya bablas. Saya diarahkan Fandy ke sebuah penginapan di daerah Gua Maria karena memang tujuan saya dekat-dekat daerah situ. Sedangkan rumah Fandy lumayan jauh dari Gua Maria, dia tinggal di Salatiga.

Saya memilih di Gua Maria karena di sana lebih banyak pilihan ojek yang akan mengantarkan saya ke lokasi yang mau dituju. “Biar enak melanjutkan pengembaraan ini, saya cari yang efisien,” kata Moonstar seperti yang ia ceritakan kepada JejakPengembara, Jumat (29/1).

Usai melepas penat sesaat di penginapan itu Moonstar mencoba untuk ‘menjelajah’ sedikit dekat-dekat situ. Dia mencoba kuliner yang ada hingga sempat melihat dan sedikit eksplore Candi Gedung Songo. (*)

Menikmati sore, minum kopi bersama kawan saya Fandy di Tuntang Ambarawa dengan view rel kereta api.

Menikmati sore, minum kopi bersama kawan saya Fandy di Tuntang Ambarawa dengan view rel kereta api.