Saya di tulisan sebelumnya sempat menuturkan berminat untuk mencoba ajakan dari Mas Unggul mencoba kopi Merapi, tapi sayangnya niatan itu harus pupus karena waktu yang tak memungkinkan. Karena pagi-pagi sekali tanggal 8 Februari saya pergi dengan Mas Unggul menuju kantor Super Fun Tours, karena ternyata Mas Unggul mengajak serta saya ke Pacitan, tanah kelahirannya mantan Presiden SBY, sekalian melihat daerah Jawa Timur yang menyembunyikan banyak keindahan lokasi untuk surfing.
Kebetulan Mas Unggul mau membawa tamu, seorang bule asal Prancis bersama teman wanitanya orang Malang. Perjalanan dari Jogja ke Pacitan itu kami tempuh paling tidak 3 jam perjalanan. Sesampai di sana Mas Unggul diminta tamu untuk mengantarkan mereka ke sebuah penginapan namanya Harrys Guest House, lokasinya tidak jauh dari lokasi surfing.
Sesampai di sana pasangan ini langsung memesan kamar, karena bagi mereka penginapan itu cocok dan menarik. Strategisnya posisi penginapan itu bisa diterka dari banyaknya bule yang menginap di situ. Setelah mereka memesan kamar, kami menunggu sebentar, lalu bule dan pasangannya itu meminta Mas Unggul untuk berangkat ke lokasi surfing yang tidak jauh dari penginapan.
Saya sedikit terkejut melihat bagaimana reaksi yang ditunjukkan bule tersebut. Dia seakan-akan melihat surga yang isinya wanita-wanita cantik, bule itu terkesima. Padahal kalau saya yang melihat, dari sudut pandang saya sendiri, pantainya biasa saja, karena di Jogja sendiri banyak pantai serupa seperti daerah Gunung Kidul, banyak pantai yang tidak kalah menarik. “Akan tetapi jika anda pencinta surfing wajib datang ke sini,” itu kesan yang saya ambil setelah melihat reaksi si bule tadi. Setelah selesai mengantarkan bule Prancis dan pasangan gado-gadonya itu, kami langsung pulang lagi ke Jogja.
Dalam perjalanan pulang Mas Unggul menghentikan kendaraan untuk parkir di sebuah warung makan tongseng dan sate kambing. Setelah saya mencicipi makanan itu, lagi-lagi saya merekomendasikan kepada sahabat-sahabat yang mau melewati daerah sana, cobalah, cicipilah, maka sahabat akan tahu bagaimana rasa nikmat dan gurihnya kala tongseng dan bumbunya menabrak lidah.
Perjalanan pulang kami agak lama karena mencoba jalur Gunung Kidul menuju Jogja. Sekitar 4 jam kami sampai di Jogja. “Hitung-hitung jalan-jalan,” kata Mas Unggul kepada saya. Setiba di kantornya, saya berpamitan dan mengucapkan beribu terimakasih kepada Mas Unggul karena telah memberikan warna sendiri di perjalanan saya dengan memberi bonus perjalanan gratis ke Pacitan. (*)
Recent Comments