Pagi itu, tanpa tergesa, saya memutuskan untuk menjelajahi kampung, tak terlalu jauh. Bermain bersama anak-anak setempat membawa kebahagiaan tersendiri, dan akhirnya saya kembali ke rumah untuk istirahat hingga siang.
Tak ada pekerjaan yang mendesak, saya memutuskan untuk membeli ikan kecil dan mencoba keahlian memasak dengan tepung. Senang melihat ekspresi senang Ardi, anak kecil di sekitar, saat mencicipi hasil masakan tersebut. Kegembiraan ini terasa lebih sempurna ketika saya membagikan masakan kepada anak-anak lain di sekitar.
Di kampung ini, peran wanita dalam urusan dapur sangat kental. Namun, saya berusaha membongkar stereotip tersebut dengan memasak, mencuci, dan membersihkan piring sendiri. Wanita tidak hanya sekadar pegang kendali dapur; semua orang bisa ikut serta. Ardi, dengan semangat, mengikuti jejak membersihkan piring setelah makan.
Setelah makan, saya memasak air untuk meringankan beban ibu-ibu yang pulang dari kebun. Malam tiba, dan ibu Ardi dengan senang hati melibatkan diri sedikit dalam pekerjaan rumah. Sembari menikmati masakan yang saya buat, saya merenung tentang cara berpikir bahwa hidup berkeluarga bukan sekadar membatasi pekerjaan dapur pada peran wanita. Kita semua bisa berkontribusi, dan setiap tindakan kecil dapat mengubah pandangan kita tentang peran dalam keluarga.
Recent Comments